Sosialisasi Hempas Stunting Lewat Rekor MURI Es Potong Terbesar

Kolaborasi antara Air Minum Biru, Jamu Jago, dan PKK Kota Semarang untuk sosialisasi pencegahan stunting ditandai dengan pemecahan rekor MURI untuk “Es Potong Terbesar di Dunia". Gelar di lapangan Kedondong, Jalan Kedondong Dalam lV, Lamper Tengah, Semarang pada Minggu 6 Oktober 2024.

Oct 6, 2024 - 17:44
 0  5
Sosialisasi Hempas Stunting Lewat Rekor MURI Es Potong Terbesar
Sosialisasi Hempas Stunting Lewat Rekor MURI Es Potong Terbesar

SEMARANG, satriajayamedia.com - Kolaborasi antara Air Minum Biru, Jamu Jago, dan PKK Kota Semarang untuk sosialisasi pencegahan stunting ditandai dengan pemecahan rekor MURI untuk “Es Potong Terbesar di Dunia". Gelar di lapangan Kedondong, Jalan Kedondong Dalam lV, Lamper Tengah, Semarang pada Minggu 6 Oktober 2024.

Pemecahan Rekor MURI Es Potong Terbesar di Dunia - Indonesia disaksikan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu serta Yantje Wongso, CEO & Founder PT Biru Semesta Abadi dan Vincent Suprana, Direktur Utama Djago Group.

Es Potong berukuran panjang 1,5 meter, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm ini terbuat dari dua bahan utama yaitu Air Minum Biru dan Buyung Upik Susu, dan dibagikan kepada lebih dari 200 anak PAUD yang hadir.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi pemecahan rekor MURI “Es Potong Terbesar di Dunia" ini.

"Semoga ini menjadi spirit untuk bagaimana 16 kecamatan ini untuk bisa mendorong stunting ini bisa nol dan bisa menjadikan anak-anak generasi emas Indonesia di 2045," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya di sela acara.

Pihaknya juga berharap, kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ceremony saja tapi betul-betul impelemtasi-implementatif turun langsung ke anak-anak yang kena stunting.

"Untuk di Kota Semarang, saat ini masih ada sekitar seribu anak stunting, kita berharap akhir tahun ini menjadi turun. Kita harapkan ibu-ibu, khususnya ibu-ibu PKK boleh kegiatan seperti ini tetapi yang lebih prioritas adalah kegiatan-kegiatan yang betul turun, mendampingi anak stunting,"

"Karena anak-anak ini nggak bisa diberi sekali asupan gizi sehari dua hari selesai tidak, sehingga diperlukan penanganan dari hulu sampai hilir dan tidak patah tumbuh hilang berganti, yang ini sembuh tapi yang disana muncul. Karena stunting ini bukan hanya karena gizi saja, tapi pola asuh, sanitasi dan sebagainya," tambahnya.

Sementara Yantje Wongso, CEO & Founder PT Biru Semesta Abadi menyebut jika ide dibalik rekor Muri ini yang paling penting.

"Karena ini adalah es potong jajanan tradisional yang disukai anak-anak, dari PKK punya fokus untuk bagaimana menurunkan dan mencegah stunting ini bisa lebih terkendali," tuturnya di sela acara.

"Jadi kita bisa punya ide tularkan kepada nasional bagaimana menghempaskan stunting, jadi jangan putus asa mengatasi stunting ini, parameternya air bersihnya sanitasi harus sehat lalu bergizi, jadi stunting bisa diatasi dengan baik sehingga akan mendapatkan generasi muda yang sehat dan cerdas," tambahnya.

Sedangkan Vincent Suprana, Direktur Utama Djago Group mengaku senang terlibat dalam pemecahan rekor Muri es potong ini.

"Kita bersama membuat es potong, varian yang digunakan susu rasa coklat, apalagi produk buyung upik salah satunya meningkatkan nafsu makan anak, jadi kayaknya pas. Kalau varian ada 13 rasa, yang empat varian susu coklat, kurma, vanilla,"

Pihaknya juga menambahkan jika Jamu Jago juga berkomitmen terhadap penurunan stunting di tanah air.

"Untuk stunting kita juga sering datang ke acara sekolahan-sekolahan, beri edukasi di seluruh Indonesia," tambahnya.

Dalam kesempatan itu juga diberikan bantuan sembako dari Air Minum Biru kepada 30 anak stunting.

Selain pemecahan rekor MURI es potong terbesar, juga digelar kegiatan menarik lainnya seperti lomba kreasi minuman, lomba memasak cegah stunting urban farming, lomba mewarnai untuk anak PAUD dan lomba publisitas gemar membaca.

Sebagai informasi, stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Kondisi ini terjadi  ketika anak mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi.

Stunting tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan kemampuan jangka panjang anak karena perkembangan otak yang kurang optimal.

Hingga saat ini, angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen di tahun 2024.*